Review Film#1 Posesif : 3 Hal yang Bikin Suka



Posesif tayang perdana di bioskop Indonesia pada tanggal 26 Oktober 2017. Film ini menceritakan kisah cinta pertama yang tak biasa dari sepasang remaja dibangku SMA. Karakter Lala diperankan oleh Putri Marino sebagai atlet loncat indah, yang menjalin kasih dengan seorang anak baru disekolahnya bernama Yudis, diperankan oleh Adipati Dolken. Kisah perkenalan yang manis dialami oleh keduanya, namun lambat laun Lala merasakan perubahan dalam hidupnya karna sikap yudis terhadap dirinya. Kisah mereka semakin menjadi-jadi ketika lingkungan disekitar hingga mimpi Lala dan Yudis mempengaruhi jalinan hubungan mereka. Lala merasakan sesuatu yang sulit ia pahami dalam hubungannya dengan Yudis. Segala yang diberikan oleh Yudis  membuatnya bimbang dan takut karan dirasanya perlahan menjurus pada sesuatu yang berbahaya.

Film yang disutradarai oleh Edwin ini, menghadirkan sebuah cerita yang sesungguhnya berdampingan dengan kehidupan sehari-hari. Mengangkat tema posesif, film ini dikemas secara unik dan berani, karna menceritakan kisah yang tak biasa dalam sebuah hubungan sepasang anak remaja secara terang-terangan, sehingga sangat mampu membawa emosi yang menontonnya terbawa kedalam cerita. Film ini nggak seperti film drama romantis remaja pada umumnya, film ini bahkan sangat berbeda, bisa juga dikatakan yang punya cerita seperti ini ya cuma film Posesif, satu-satunya! jauhkan fikiran kalian kalau film ini seperti FTV, ini sangat berbeda. Maka tak salah bila kisah dalam film ini menghantarkan Edwin masuk sebagai salah satu nominasi Sutradara Film terbaik dalam Festival Film Indonesia (FFI).

Tak hanya satu, film Posesif memperoleh total 10 nominasi diajang FFI. Meski banyak yang mempertanyakan, kenapa filmnya blm tanyang, tapi udah masuk 10 nominasi? Nah .. untuk menjawab pertanyaan tersebut, bisa kalian lihat dan rasakan sendiri sensasi nonton film ini. Sejujurnya selama menonton film ada tiga hal yang sangat aku perhatikan pertama pemeran, lalu musik, dan kemudian sinematografi. FYI, sinematografi film posesif manjadi salah satu dari 10 nominasi yang diperoleh film ini dan empat pemainnya juga masuk nominasi FFI.



Sekarang coba berfokus dengan hal pertama yang menyita perhatianku, pemerannya/pengembangan karakter. Meski sebagai artis pendatang baru didunia perfilman Lala sangat terasa nyata dibawakan oleh Putri Marino. Kemistri yang dibangunnya dengan Adipati Dolken menjadi daya tarik utama dalam film ini, mereka berdua terasa sangan natural dalam setiap adegan yang  dilakukan. Dan penampilan Adipati Dolken dalam film ini menurutku sangat berhasil. Secara pribadi, dari beberapa film yang Adipati perankan ini adalah peran yang paling aku suka dari Adipati, banyak juga yang bilang ini adalah salah satu penampilan terbaik Adipati Dolken selama bermain film. Pengembangan karakter Yudis dalam film ini sangat dapat kita lihat, bagaimana pembawaan Yudis diawal, kemudian rasa ingin memilikinya terhadap Lala, lalu pembawan Yudis dimendekati akhir cerita, bisa banget bikin geregetan. Mereka berdua sangat berhasil membuat kisah ini terasa rumit, membuat setiap orang yang melihatnya merasakan, bahwa untuk dapat memahami kisah tentang sesuatu yang posesif seperti ini, memang harus mengenali bagaimana dan seperti apa posesif itu, dan mereka mampu mempresentasikan hal itu melalui akting yang mereka tunjukan.




Kedua, musik. Diawal film ini kita bakal dimanjakan dengan lagu dari Pagi Tadi yang berjudul Moksa. Sebagai pembuka, secara pribadi ini memberi aku kesan yang menyejukkan, membangkitkan antusias ku untuk memperhatikan film ini. Terus ada lagu dari Afternoon Talk berjudul Beautiful Day yang tentu saja menambah energi suasanya indah dan ceria dalam film. Juga lagu dari Dipha Barus - No One Can Stop Us, lagu dari Matter Halo berjudul Teralih yang menjadi favoritku, lagu dari Sheila On 7 berjudul Dan, lagu ini cocok banget dengan film posesif karena baru aku sadari setelah dipahami ternyata lagu ini sangat posesif hihihi, dan yang menjadi "gong" soundtrek film ini adalah lagu dari Banda Naira berjudul Sampai Jadi Debu. Dari petikan awal, lagu ini sangat berhasil menghidupkan suasana cerita dalam film, menguras habis seluruh emosi, dan secara pribadi, berhasil banget membuat aku ikut hanyut kedalam cerita. Musik dalam film ini terasa sangat benar disisipkan disetiap adegannya, sangat dapat memberi energi kesetiap suasana yang ingin diciptakan, dan sangat bisa membuat penonton baper dengan kisah Lala dan Yudis.



Dan yang ketiga, sinematografi. Jujur aja, aku nggak terlalu paham secara mendalam tentang hal ini. Tapi sebagai seseorang yang belum mendalami tentang hal ini, aku udah bisa merasa kalau disetiap gambar dalam film ini sangat bisa memanjakan mata. Setiap adegan diambi secara detail, apalagi ketika Lala melakukan adegan loncat indah kemudian ditayangkan secara perlahan, itu menakjubkan. Belum lagi ketika adegan Lala didalam air, itu sungguh mengesankan untuk dilihat. Pemilihan warna selama film ditayangkan nggak bikin sakit mata, karna warna yang ditayangkan tidak kontras, jadi terasa lebih mudah menikmati adegan demi adegan.

Yaa.. secara keseluruhan film ini menurutku sangat pantas untuk direcomendasikan. Jadi nggak salah kalau film Posesif masuk dalam nominasi Film terbaik, ya karna memang filmnya bagus. Hanya saja selama menonton film kemaren ada beberapa adegan-adegan yang bisa ditebak. Tapi bila dibandingkan dengan hal baiknya itu tentu tidak menjadi masalah besar dan sangat bisa ditoleransi. Asiknya lagi, walau ada beberapa adegan yang bisa ditebak, tapi endingnya sangat tidak terduga, tidak bisa ditebak. Pokoknya film ini asik buat ditonton buat emosi nggak karuan, jangan lupa bawa tisu, dan ajak siapapun buat nonton bareng film ini. Kalau dinilai film dapet 4/5 dari aku pribadi.

Sekian review yang bisa aku bagi, ini tulisan pertamaku mereview film jadi kalau banyak kekurangannya mohon dimaklumi yaa. Buat kalian yang mau dan belum menonton film Posesif, semoga setelah membaca review ini semakin menguatkan dan menumbuhkan keinginan kalian buat nonton film ini. Kenapa? karna film ini memang mesti banget ditonton. Terima Kasih :)



Link youtube OST. Posesif :
Pagi Tadi - Moksa : https://www.youtube.com/watch?v=bi6AE_UD_yM
Afternoon Talk - Beautiful Day : https://www.youtube.com/watch?v=Ctsn7odDl88
Dipha Barus ft. Kallula - No One Can Stop Us : https://www.youtube.com/watch?v=D7INrJbaiH0
Matter Halo ft. Nadin - Teralih : https://www.youtube.com/watch?v=zIlUWLpJJ1k
Banda Naira - Sampai Jadi Debu : https://www.youtube.com/watch?v=JjFeJ608VKc
Sheila On 7 - Dan : https://www.youtube.com/watch?v=dGcGbF4ex5o

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film#4 Hotel Mumbai : It's Not About Religion, It's About Humanity

Dengerin 5 Lagu ini, Malam Natal Berasa Ditemenin SNSD