Karya Tulis Pertanian Integrasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perubahan
iklim dewasa ini dirasakan semakin tidak menentu dan bahkan dengan pola
perubahan yang relatif sukar diprediksi. Pada periode empat dekade terakhir
siklus iklim masih dapat diperkirakan mengikuti pola lima tahunan, tetapi
beberapa tahun terakhir tampak bahwa siklus tersebut sudah semakin tidak
menentu. Bahkan diperkirakan telah terjadi pergeseran iklim yang menuntut
penyesuaian dalam melakukan usaha pertanian, baik yang bersifat musiman maupun
tahunan. pergeseran iklim tersebut
memang bagian dari ‘global warming’ yang akan berlangsung dalam jangka panjang
dan tentunya akan dialami pula oleh Indonesia. Kondisi tersebut tentu saja akan
berpengaruh terhadap perkembangan usaha pertanian dan pelaku usaha (petani)
maka untuk itu diperlukan strategi pengembangan pertanian yang terintegrasi,
baik tingkat pusat-daerah maupun program antar komponen sektor pertanian.
1.1
Rumusan Masalah
2.1.1
Apa
sajakah jenis – jenis dari pertanian integratif
atau pertanian integratif ?
2.1.2
Apakah
pertanian integratif atau pertanian integratif dapat mensejahterahkan
masyarakat ?
1.2
Tujuan
Membangun
pengembangan sektor pertanian bersifat terintegrasi. Membuat petani sebagai pelaku usaha pertanian
menjadi “tuan-rumah” yang harus dilindungi dan didukung oleh semua komponen
pertanian. Dengan demikian peran dan fungsi masing-masing komponen sektor
pertanian tampak jelas dengan harapan pembangunan pertanian dapat disusun lebih
integratif.
1.3
Manfaat
Agar
pembaca mengetahui tentang sistem pelaksanaa pertanian integratif serta dapat
menerapkannya. Serta bagi penulis karya tuis ini dapat memberitahukan informasi
kepada masyarakat tentang pertanian integratif . dan juga pemerintah dapat
menghimbau untuk dapat lebih mengembangkan pertanian integratif dengan adanya
karya tulis ini.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pertanian
Dalam Arti Sempit
Pertanian dalam arti sempit adalah
Pertanian atau agriculture berasal dari kata ager dan cultura. Ager artinya
tanah, atau ladang, atau lapangan. Cultura artinya mengamati, memelihara,
membajak. Jadi pertanian artinya suatu proses becocok tanam di suatu lahan yang
telah di siapkan sebelumnya dalam skala kecil pola perdagangan lokal, serta mengunakan cara manual
tanpa terlalu banyak memakai menejemen.
2.1
Pertanan Dalam Arti
Luas
Pertanian dalam arti luas menurut beberapa ahli ialah :
2.2.1 Menurut A T Mosher (1966)
Pertanian adalah sejenis proses produksi yang
didasarkan atas proses pertumbuhan tanaman
dan hewan.
2.2.2 Menurut Kaslan Tohir (1952)
Pertanian adalah cabang produksi dimana
terdapat perubahan bahan-bahan anorganik menjadi bahan organik dengan bantuan
tumbuh- tumbuhan dan hewan. Proses ini bersifat reproduktif yang artinya
usaha untuk memperbaharui.
2.2.3 Menurut Minderhoko (1948)
Pertanian adalah penggunaan tenaga
manusia atas alam dengan tujuan mengarahkan perkembangan tumbuh-tumbuhan dan
hewan yang berguna bagi manusia sedemikian rupa sehingga akan lebih baik dalam
memenuhi kebutuhan manusia.
2.2.4 Indianto Mu’in
Pertanian adalah kegiatan ekonomi utama penduduk Indonesia,
sebab lebih dari 80% penduduk bekerja pada sektor pertanian.
2.2.5 Karwan A. Salikin.
Pertanian merupakan bagian agroekosistem yang tak
terpisahkan dengan subsistem kesehatan dan lingkungan alam, manusia dan budaya
saling mengait dalam suatu proses produksi untuk kelangsungan hidup bersama.
Pola pertanian integratif sendiri merupakan suatu pola
yang mengintegrasikan beberapa unit usaha dibidang pertanian yang dikelola
secara integratif, berorientasi ekologis sehingga diperoleh peningkatan nilai
ekonomi, tingkat efisiensi dan produktifitas yang tinggi. Melalui pertanian integratif,
akan dapat dihasilkan produk-produk pertanian, perkebunan dan peternakan
melalui sinergitas antar unit dengan mengedepankan kelestarian lingkungan yang
selanjutnya akan menghasilkan peningkatan secara ekonomis karena penambahan
nilai daya dan guna melalui efisiensi dan efektifitas tinggi serta nilai
produktifitas usaha yang baik.
Pertanian integratif
merupakan pilar kebangkitan bangsa Indonesia dengan cara menyediakan pangan
yang aktual bagi rakyat Indonesia. Dalam segi ekonomi pertanian integratif
sangat menguntungkan bagi masyarakat karena output yang dihasilkan lebih tinggi
dan sistem pertanian integratif ini tidak merusak lingkungan karena sistem ini
ramah terhadap lingkungan. Output dari pertanian integratif juga bisa digunakan
Selain itu limbah pertanian juga dapat dimanfaatkan dengan mengolahnya menjadi
biomassa. Bekas jerami, batang jagung dan tebu memiliki potensi biomas yang
besar. Pertanian integratif merupakan konsep pemanfaatan lahan yang tersedia
semaksimal mungkin untuk menghasilkan produk pertanian yang beraneka ragam
dengan kualitas tinggi. Hasil yang beragam dari tiap komoditas pertanian
tersebut diolah kembali untuk sumber masukan energi dalam melakukan aktivitas
pertanian lainnya. Pemanfaatan komponen-komponen pertanian yang saling terkait
antara satu dengan yang lainnya akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi
produksi yaitu berupa peningkatan hasil produksi yang bersifat ramah
lingkungan. Konsep pertanian integratif ini juga merupakan upaya petani dalam
memperbaiki sifat tanah dengan penambahan input bahan organik dari dalam sistem
pertanian itu sendiri.
BAB III
METODE PEMBAHASAN
3.1 Pengumpulan
Data
Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan, kami mengggunakan metode sebagai berikut :
Studi Pustaka
:Yaitu memperoleh data-data yang mendukung maka digunakan referensi buku-buku dan sumber dari Internet yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
3.2 Pengolahan Data
Pengolahan
data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penelitian data deskriptif
yaitu prosedur penelitian berdasarkan data deskriptif berupa lisan atau data
tertulis dari seseorang subjek yang telah diamati dan memiliki karakter bahwa
data yang diberikan berupa data asli yang tidak berubah serta menggunakan cara
yang sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
BAB VI
PEMBAHASAN
4.1 Jenis –
Jenis Pertanian Integratif
Pertanian pada umumnya dikenal hanya sebagai tanah dan
tanaman yang dikelola. Namun di luar itu
pertanian mempunyai peranan lain yang berhubungan dengan bidang lain. Peranan
ini tentunya menguntungkan bagi kedua bidang. Hubungan antara pertanian dengan
bidang lain yang di dalamnya dapat menghasilkan keuntungan bagi masing-masing
bidang.
Sistem
pertanian integratif merupakan sistem di mana pertanian dapat bermanfaat dan
berperan penting dalam suatu bidang tertentu baik itu secara langsung maupun
tidak langsung, begitu pula sebaliknya. Namun, tentunya tidak semua bidang
dapat menerapkan sistem pertanian di dalamnya. Umumnya bidang-bidang tersebut
mempunyai hubungan tertentu yang lebih spesifik dengan pertanian. Adapun beberapa
bidang yang di dalamnya pertanian dapat diterapkan, di antaranya adalah
perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan wisata.
4.2
Pengaruh Positif Pertanian Integratif Terhadap Masyarakat
Pertanian integratif tentunya
mensejahterakan masyarakat. Kami akan memaparkannya pada penjelasan dibawah ini:
4.2.1 Pertanian – Kehutanan
Sistem pertanian integratif pertanian-kehutanan digunakan
untuk mengurangi penebangan hutan untuk lahan pertanian, dan menjadi solusi
untuk keterbatasan lahan pertanian. Salah satu bentuk system pertanian integratif
pertanian-kehutanan adalah agroforestry yaitu penanaman tanaman tahunan, dengan
tanaman semusim. Tanaman tahunan, dalam bentuk tanaman hutan, keras, guna untuk
rehabilitasi, disamping untuk rehabilitasi, ditanamkan juga tanaman semusim
untuk faktor ekonomi.
Beberapa ciri penting agroforestri yang dikemukakan oleh
Lundgren dan Raintree (1982) adalah:
a. Agroforestri biasanya tersusun dari dua jenis tanaman
atau lebih (tanaman dan/atau hewan).
b. Siklus
sistem agroforestri selalu lebih dari satu tahun.
c. Ada interaksi (ekonomi dan ekologi) antara tanaman
berkayu dengan tanaman tidak berkayu.
d. Selalu memiliki dua macam produk atau lebih (multi
product), misalnya pakan ternak, bakar, buah-buahan,
obat-obatan.
e. Minimal mempunyai satu fungsi pelayanan jasa (service
function), misalnya pelindung angin, penaung, penyubur tanah, peneduh sehingga
dijadikan pusat berkumpulnya
keluarga/masyarakat.
f. Untuk sistem pertanian masukan rendah di daerah
tropis, agroforestri tergantung pada penggunaan dan manipulasi biomasa tanaman
terutama dengan mengoptimalkan penggunaan sisa panen.
g. Agroforestri yang paling sederhanapun secara biologis
(struktur dan fungsi) maupun ekonomis jauh lebih kompleks dibandingkan sistem
budidaya monokultur.
Agroforestri dapat dilihat pada sistem penanamannya.
Contohnya adalah penanaman tanaman semusim diberi sela dengan tanaman tahunan.
Padi dengan pematang sawah berupa pohon nangka atau pohon sengon dapat
dijadikan contoh dari sistem ini.
Manfaat pertanian dalam kehutanan adalah dengan
mengetahui sistem penanaman yang benar dapat dihasilkan produk yang lebih. Di
sisi lain lingkungan terjaga dengan adanya tumbuhan (yang hidup/ daya panennya
dalam jangka waktu lama) yang dapat menjaga kadar air tanah, manusia juga
mendapatkan hasilnya di saat panen. Selain itu, keberadaan sistem ini juga
dapat menjadikan kelestarian alam lebih terjaga dan rapi.
4.2.2 Pertanian – Perikanan
Kaitan antara bidang pertanian dan perikanan tentunya ada
pada pertanian dengan sistem yang membutuhkan air cukup banyak, misalnya pada
lahan sawah irigasi. Pada lahan ini dapat dilakukan usaha tani berupa mina
padi. Secara umum mina padi berarti memanfaatkan air pada saat penanaman padi
untuk kehidupan ikan.
Sistem mina padi merupakan cara pemeliharaan ikan di
sela-sela tanaman padi, sebagai penyelang diantara dua musim tanam padi atau
pemeliharaan ikan sebagai pengganti palawija di persawahan. Jenis ikan yang
dapat dipelihara pada sistem tersebut adalah ikan mas, nila, mujair, karper,
tawes dan lain-lain. Ikan mas dan karper merupakan jenis ikan yang paling baik
dipelihara di sawah, karena ikan tersebut dapat tumbuh dengan baik meskipun di
air yang dangkal, serta lebih tahan terhadap matahari. Agar pertumbuhan tanaman
padi tidak terganggu, pemeliharaan ikan di sawah harus disesuaikan dengan
sistem pengairan yang ada, sehingga produksi padi tidak terganggu.
Usaha mina padi selain merupakan usaha yang
menguntungkan, juga dapat meningkatkan pendapatan petani, serta membantu
program pemerintah dalam usaha memenuhi gizi keluarga.
Potensi Minapadi dalam Mendukung Produksi Ikan Nasional
Salah satu langkah yang perlu dilakukan dalam pengelolaan
padi sawah yaitu pengelolaan tanah yang meliputi: penggenangan, perbaikan
pematang, pembabadan jerami, pembajakan dan pencangkulan serta pemerataan
permukaan tanah. Selain itu, pada saat awal dilakukan penanaman padi, tidak
banyak yang dapat dilakukan petani selain melakukan pengeringan tanah untuk
menekan serangan keong mas, menyemprot hama dan menunggu tanaman padi membesar.
Sayangnya kegiatan-kegiatan tersebut kurang memberikan nilai tambah bagi petani
sebaliknya mengeluarkan cukup banyak biaya.Sebaliknya dengan sistem minapadi,
petani bisa mendapatkan beberapa keuntungan diantaranya meningkatnya produktifitas
lahan, memperoleh pendapatan dari panen padi dan ikan dan berkurangnya biaya
produksi. Dalam sistem minapadi, setelah proses pengolahan tanah sambil
menunggu menunggu waktu tanam, lahan ditanami bibit ikan dan dipelihara selama
30-40 hari. Selanjutnya ikan dipanen dan dilakukan penanaman padi. Penanaman
bibit ikan baru dilakukan beberapa hari kemudian dan dilakukan pemeliharaan
selama 30 sampai 40 hari. Dengan demikian dalam sekali siklus budidaya minapadi
dapat dilakukan pemanenan ikan 2 kali dan sekali pemanenan padi.
Selain itu penerapan minapadi dapat menekan pertumbuhan
gulma, mengurangi serangan hama dan penyakit dan meningkatkan jumlah musuh
alami bagi hama tanaman. Benih
ikan memakan plankton dan organisme kecil lain yang jatuh atau terdapat di air
termasuk telur dan larva hama padi. Hal ini menguntungkan karena ikan yang
dipelihara memperoleh makanan tambahan..
Optimalisasi Kondisi Lingkungan Untuk Budidaya Minapadi
Pada prinsipnya kondisi sawah yang cenderung selalu
tergenang air memungkinkan untuk budidaya ikan. Namun kenyataanya sawah yang
didesain hanya untuk budidaya padi kondisinya kurang optimum untuk budidaya
ikan. Sebagai contoh, petani melakukan pengeringan pada pertanaman padi untuk
melakukan penyiangan, menekan perkembangan hama keong dan mendorong
berkembangnya anakan padi. Kondisi tersebut tentu tidak cocok untuk budidaya
ikan. Selain itu aplikasi pestisida untuk membunuh hama dalam pertanaman
padi dapat membunuh ikan budidaya. Oleh karena itu, agar sawah dapat sesuai untuk
budidaya minapadi maka desain dan pengelolaan sawah harus dapat mendukung untuk
pertumbuhan ikan dan padi.
Agar kondisi lahan sawah ideal bagi budidaya minapadi
maka beberapa modifikasi perlu dilakukan. Pada dasarnya modifikasi yang
dilakukan adalah untuk memperdalam area bagi budidaya ikan tanpa membuat
tanaman padi tergenang lebih dalam serta meminimalkan akses ikan masuk lokasi
budidaya padi. Paling tidak ada empat perbaikan fisik untuk budidaya
minapadi yaitu: 1) meningkatkan tinggi pematang sehingga meningkatkan tinggi
genangan dan meminimalkan kerusakan bila lokasi terendam air; 2) memasang
jaring atau pembatas sehingga ikan tidak melarikan diri serta melindungi dari
masuknya predator; 3) melakukan pengeringan; dan 4) membuat daerah yang lebih
dalam untuk perlindungan ikan
4.2.3 Pertanian – Peternakan
Hubungan antara pertanian dengan peternakan dalam sistem
pertanian integratif sangat beraneka ragam, tergantung pada sudut pandang yang
diambil. Salah satu manfaat dari mempelajari sistem pertanian integratif adalah
bisa mengetahui hubungan saling ketergantungan antara pertanian dengan
peternakan. Selain itu dapat pula diketahui berbagai keuntungan yang bisa
diambil saat mempelajari hubungan antara sistem pertanian dengan peternakan.
Keuntungan yang bisa diambil dari peternakan bagi
pertanian adalah pemanfaatan tenaga hewan ternak untuk kepentingan pertanian.
Contoh manfaat yang bisa diambil dari peternakan adalah kotoran hewan ternak
dapat digunakan sebagai pupuk kandang bagi tanaman. Tenaga hewan ternak juga
dapat digunakan sebagai tenaga pengolah lahan dan dapat juga dimanfaatkan
sebagai tenaga pengangkutan hasil pertanian di mana akan menghemat biaya
karena tidak membutuhkan bahan bakar layaknya kendaraan bermotor.
Sama dengan peternakan, pertanian pun sangat bermanfaat
bagi dunia peternakan. Salah satu faktor yang harus terpenuhi dalam peternakan
adalah kebutuhan akan pakan ternak Dari pertanian akan dihasilkan bahan-bahan
yang dapat diolah menjadi pakan ternak. Pertanian sangat berperan dalam
memenuhi keutuhan pakan ternak karenatidak semua hewan ternak dapat diberi
pakan dengan bahan makanan yang diambil dari alam. Banyak hewan ternak yang
pemenuhan pakannya sangat bergantung pada pertanian. Contohhewan ternak yang
membutuhkan pertanian adalah unggas. Pada umumnya unggas memakan biji-bijian di
mana biji-bijian ini hanya akan diperoleh dengan pertanian. Oleh sebab itu,
keberadaan pertanian menjadikan kebutuhan pakan ternak akan mudah terpenuhi.
Namun permasalahan yang cukup mengkhawatirkan dalam
peternakan adalah persaingan antara pakan dan pangan. Sistem pemberian pakan
dalam peternakan menggunakan sumberdaya yang sama dengan yang dimakan manusia.
Serealia dan tepung kedele adalah komponen terbesar pakan ternak yang juga
dikonsumsi oleh manusia. Keuntungan lain dari alternatif sistem pakan bukan
biji-bijian akan membawa kepada pengurangan kontaminasi lingkungan,
meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan keragaman hayati dan produk
ternak yang lebih baik mutunya. Karenanya tiap intervensi yang melibatkan
ternak harus didasarkan pada peran sinergis mereka dalam manfaat sistem
pertanian keseluruhan ketimbang sebagai penghasil daging, susu atau telur yang
menggunakan pakan bersaing dengan kebutuhan manusia. Sistem peternakan yang
menggunakan pakan sama dengan pangan hanya akan mengakumulasi masalah dimasa
mendatang, apalagi sekarang pangan tidak hanya digunakan sebagai pakan tetapi
juga energi. Tentu diperlukan terobosan dalam bidang peternakan untuk menjaga
keberlanjutan sistem pertanian secara keseluruhan.
4.2.4 Pertanian – Wisata
Hubungan antara pertanian dengan wisata
sering disebut dengan agrowisata. Agrowisata adalah salah satu bentuk
pariwisata yang obyek wisata utamanya adalah lanskap pertanian, maka dapat
dikatakan bahwa agrowisata merupakan wisata yang memanfaatkan obyek-obyek
pertanian. Agrowisata juga merupakan kegiatan wisata yang terintegrasi dengan
keseluruhan sistem pertanian dan pemanfaatan obyek-obyek pertanian sebagai
obyek wisata, seperti teknologi pertanian maupun komoditi pertanian.
Beberapa sumber menjelaskan bahwa agrowisata
adalah salah satu bentuk kegiatan wisata yang dilakukan di kawasan pertanian
yang menyajikan suguhan pemandangan alam kawasan pertanian (farmland view) dan
aktivitas di dalamnya seperti persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan,
pemanenan, pengolahan hasil panen sampai dalam bentuk siap dipasarkan dan
bahkan wisatawan dapat membeli produk pertanian tersebut sebagai oleh-oleh.
Agrowisata tersebut ikut melibatkan wisatawan dalam kegiatan-kegiatan
pertanian.
Agrowisata umumnya berada pada daerah yang
memiliki iklim dingin atau dengan kata lain ada pada dataran tinggi di mana
pertanian dapat terlaksana dengan baik. Pengembangan wisata dengan metode
pertanian memiliki kesenangan tersendiri. Di dalamnya para wisatawan dapat
mengetahui lebih lanjut tentang pertanian dan bahkan dapat melakukannya.
Pendekatan ini secara tidak langsung menambah pengetahuan mengenai pertanian
bagi para wisatawan. Selain itu, dengan adanya agrowisata petani dan masyarakat
sekitar pun mendapatkan pendapatan yang lebih. Keberadaan tempat wisata
menyebabkan masyarakat turut berperan dalam meramaikan pasarnya.
Manfaat lain dari agrowisata adalah kelestarian alam sekitar terjaga. Agrowisata pada prinsipnya merupakan kegiatan industri yang mengharapkan kedatangan konsumen secara langsung ditempat wisata yang diselenggarakan. Aset yang penting untuk menarik kunjungan wisatawan adalah keaslian, keunikan, kenyamanan, dan keindahan alam. Oleh sebab itu, faktor kualitas lingkungan menjadi modal penting yang harus disediakan, terutama pada wilayah-wilayah yang dimanfaatkan untuk dijelajahi para wisatawan. Menyadari pentingnya nilai kualitas lingkungan tersebut, masyarakat/petani setempat perlu diajak untuk selalu menjaga keaslian, kenyamanan, dan kelestarian lingkungannya.
Manfaat lain dari agrowisata adalah kelestarian alam sekitar terjaga. Agrowisata pada prinsipnya merupakan kegiatan industri yang mengharapkan kedatangan konsumen secara langsung ditempat wisata yang diselenggarakan. Aset yang penting untuk menarik kunjungan wisatawan adalah keaslian, keunikan, kenyamanan, dan keindahan alam. Oleh sebab itu, faktor kualitas lingkungan menjadi modal penting yang harus disediakan, terutama pada wilayah-wilayah yang dimanfaatkan untuk dijelajahi para wisatawan. Menyadari pentingnya nilai kualitas lingkungan tersebut, masyarakat/petani setempat perlu diajak untuk selalu menjaga keaslian, kenyamanan, dan kelestarian lingkungannya.
4.2.5 Keunggulan sistem pertanian integratif, bersifat :
4.2.5.1 Efisiensi
pada pemanfaatan sumber daya alam secara optimum
4.2.5.2 Mandiri
dimana sistem dapat berjalan dengan input luar minimum (LEISA) dan bersifat closed system
4.2.5.3 Berkelanjutan yang berarti bahwa
sistem ini ramah lingkungan dan lebih menguntungkan serta kearifan lokal dan
dapat diterima masyarakat
4.2.6 Untuk kendala pada sistem pertanian integratif itu sendiri antara lain :
4.2.6.1 Dibutuhkan waktu yang lama untuk
mencapai keberlanjutan sistem pertanian
4.2.6.2 Hasil produksinya lebih sedikit bila dibandingkan dengan
sistem pertanian konvensional
4.2.6.3 Dibutuhkan tenaga kerja yang lebih intensif
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pertanian
integratif adalah sistem di mana pertanian dapat bermanfaat dan berperan
penting dalam suatu bidang tertentu baik itu secara langsung maupun tidak
langsung, begitu pula sebaliknya. Jenis-jenis dari pertanian integratif yaitu
pertanian-kehutanan, pertanian-perikanan, pertanian-peternakan, dan
pertanian-wisata. Adapun pertanian integratif ini sangatlah menguntungkan bagi
masyarakat seperti yang sudah dipaparkan pada bab pembahasan.
5.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan
sebagai berikut :
5.2.1
Pemerintah lebih mensosialisasikan tentang bagaimana pelaksanaan pertanian
integratif pada masyarakat.
5.2.2
Pemerintah dapat menyediakan sarana yang dapat membantu masyarakat dalam
pelaksanaan pertanian integratif.
5.2.3
Masyarakat dapat menerapkan sistem pertanian integratif seiring dengan
berkembangnya global warming pada zaman modern ini.
Komentar
Posting Komentar